(photo 1)Tempat Belajar yang sangat minim fasilitas |
(photo 2)karena membeludak sebagian anak dialihkan kesamping diatas tempat berjualan yang ada dipasar subuh |
Sedih bercampur salut, itulah yang
akan terlintas di benak kita ketika melihat puluhan anak-anak yang memiliki
semangat tinggi namun tak didukung oleh sarana dan prasarana penunjang. Puluhan
anak-anak SD di daerah Sidomulyo yang ingin mendapatkan pelajaran tambahan yang
diadakan oleh relawan pendidikan dari GARAP (gerakan akativis dan relawan
pendidikan) Samarinda di sebuah pondok kecil yang sudah tidak terawat di jalan
Marsda A. Shaleh eks kehewanan yang dijadikan sebagai wadah untuk melaksanankan
bimbingan belajar gratis buat anak-anak di sana. Jumlah siswa yang membludak
melebihi kapasitas pondok tempat bimbel yang normalnya bisa ditempati 20 orang,
namun karena siswa yang ada sekitar 50 orang, membuat relawan pengajar
kewalahan dan terpaksa menggunakan pasar tradisional yang disampingnya untuk
menampung kelebihan siswa untuk dijadikan tempat bimbel, meskipun harus
disambut dengan bau tidak sedap bekas limbah-limbah daging–daging hewan. Namun
hal ini tak membuat anak-anak mengeluh, mereka tetap menikmati santapan ilmu
yang diberikan oleh kurang lebih 10 orang relawan pendidikan yang merupakan
mahasiswa dari FKIP unmul dan tarbiyah stain yang bergabung dalam relawan
Garap. Pembelajaran dimulai setiap hari senin-hari kamis dari pukul 14.00 wita
sampai 15.30 wita dengan mengajarkan semua mata pelajaran anak SD kelas 1
sampai kelas 6.
Mengapa
GARAP ingin melakukan hal ini walaupun tanpa dibayar?
Maka jawabannya adalah tugas
mencerdaskan kehidupan bangsa tak melulu harus dibebankan kepada pemerintah
sebagaimana amanat Pembukaan UUD 45, namun GARAP menyakini bahwa tugas
mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi tugas seluruh masyarakat indonesia,
khususnya mereka yang berdedikasi dalam pendidikan. Garap tak hanya sekedar
bisa mengutuk dan mengkirtisi kebobrokan dan kegelapan pendidikan di Indonesia,
namun Garap mencoba untuk menyalakan lilin untuk menerangi dan memajukan
pendidikan di Indonesia meskipun hanya dengan gerakan-gerakan yang terkesan
kecil, namun gerakan ini nyata adanya dan dapat dirasakan langsung dampaknya
oleh masyarakat.
BY: Wahyudi (Ketua GARAP Samarinda)
0 komentar:
Posting Komentar